Allah SWT mengutuskan golongan Yakju' dan Makju'
ke dunia menandakan hari Qiamat sudah dekat. Mereka akan keluar dari tempat yang tinggi tidak ubahnya seperti binatang ternakan
yang dilepaskan dari kandang.
Rombongan Yakju' dan Makju' yang mula-mula
keluar itu sampai di satu danau yang disebut Danau Tabriah lalu mereka tertarik melihat kejernihan air danau itu dan meminumnya
sehingga kering. Datang rombongan Yakju' dan Makju' yang lainnya tetapi airnya sudah kering diminum oleh Yakju' dan Makju'
yang sebelumnya. Mereka hairan dan berkata "Semalam masih ada air di tempat ini."
Yakju' dan Makju' itu nanti akan keluar dari balik tembok yang dibuat
oleh Raja Zulkarnain. Di dalam kitab Safwatut Tafasir ada menyatakan : "Apabila dibukakan tembok Yakju' dan Makju' itu
maka mereka (Kerana banyaknya jumlah mereka) turun dengan cepat dari tempat-tempat yang tinggi ke bumi". Jarak antara
kedatangan yakju' dan makju' dengan peristiwa Qiamat menurut Ibnu Mas'ud sama seperti jarak orang yang hamil tua dengan
hari melahirkannya. Orang yang hamil tua sudah menunggu saat-saat bersalin pada bila-bila masa sahaja.
Diriwayatkan dari Hadith, Zainab Binti Jahsyin (isteri Rasulullah
SAW) yang katanya, Rasulullah SAW tidur di sisinya kemudian bangun dan kelihatan mukanya merah sambil berkata "Lailaha
Illallah, celakalah bagi orang arab disebabkan buruknya keadaan yang akan berlaku, iaitu kedatangan Yakju' dan Makju' dengan
hari sekarang sudah begini dekatnya," sambil baginda mengisyaratkan jari-jari tangannya.
Mendengar demikian, Zainab bertanya lagi " Ya, Rasulullah, apakah
kami celaka kalau di tengah-tengah kami masih ada orang soleh?". Rasulullah menjawab : "Ya, kamu akan tetap celaka
disebabkan banyaknya orang yang yang berbuat maksiat."